Friday, June 29, 2012

[ Takdirnya kita mati sekarang ]

Syaaban dan kemudian Ramadhan. 3 bulan penuh keberkatan. Rejab dengan peristiwa Isra' dan Mikrajnya, Manakala Syaaban, terdapat 1 malam yang disebut malam Nisfu Syaaban yang merupakan malam penuh berkat dan rahmat selepas malam Lailatul qadr. Dan kemudian kita bertemu pula, insyaAllah.., bulan Ramadhan yang mulia, yang punya 1 malam paling hebat dan berkat yang menyamai 1000 bulan, iaitu malam Lailatul qadr.

Tetapi ada perkara lain mahu aku bicarakan disini. Perkara yang mungkin tidak diambil peduli sangat oleh kita. KEMATIAN ! Selama 10 tahun aku bersama jamaah masjid merai jemputan solat jenazah di merata tempat, buat hati kecil begitu terkesan, bahawa setiap kematian itu bukan pesta akademi fantasia untuk kerabat bergembira. Ia tentang duka dan sugul. Kematian itu telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat,
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS, Al-Munafiqun, 63:11)
Setiap hari ada saja panggilan untuk solat jenazah. Bila ada panggilan itu, bermakna ada hamba tuhan telah 'pergi'. Jenazah parti UMNO ka, PAS ka, PKR kaa..atau atas pagar kaa, ada jemputan itu, insyaallah aku akan pergi, pergi belaka..! itukan fardhu kifayah, kecuali jika aku sendiri sakit tak boleh pergi.

Lazimnya panggilan untuk solat jenazah berganda banyaknya dari biasa apabila tiba bulan Rejab, Syaaban dan awal Ramadhan. Setiap hari, tidak kurang 4 atau 5 jemputan solat jenazah dimaklumkan. Aku dah ikut lama bro ! Dan aku juga punya instinct sendiri, apabila tibanya bulan-bulan ini, maka berbondong-bondong hamba tuhan 'pergi' satu..satu. Kadang terbit rasa gelisah, apakah aku juga akan turut bersama 'rombongan' ini ? Sudah bersediakah aku ?

Minggu ini saja, setiap hari tidak kurang 4-5 jemputan, adanya kematian. Malah ketika artikel ini ditulis, aku baru sahaja pulang dari solat jenazah di Masjid Bagan Tiang, kelmarin solat jenazah akhir aku hadiri pada jam 6 petang di masjid Permatang Tok Mahat, Seberang Prai Selatan.

Ingatlah wahai pembaca blog ini, bahawa akan banyak kematian akan berlaku di 3 bulan yang penuh berkat ini. Aku menulis berdasarkan kepada pengalamanku selama 10 tahun hadir ke merata tempat. Apakah nama kalian atau aku juga turut tersenarai didalam list untuk 'pulang' ke barzakh pada bulan ini, bulan hadapan, atau di awal Ramadhan ? Kematian itu datangnya secara tiba-tiba bro !

"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS, Luqman 31:34)

Jarang sangat yang join solat jenazah dilihat orang muda. Banyaknyer orang tua kategori pencen dan uzor. Bagusnya mereka yang tua dan uzor itu, ialah jika ada kematian, mereka ini lah orang yang ramai sekali dan awal berada di sof hadapan, kedua, ke-3, ke-4 dan seterusnya. Awal mereka datang, kadang sejam lebih awal dari tibanya jenazah. Macam-macam bacaan dilihat dari kumat-kamit mulut mereka sambil menanti jenazah yang akan dibawa ke ruang solat. Untuk melihat orang muda, boleh dikira dengan jari. Tak ramai !

Kematian akan mengejar kamu, biarpun siapapun kamu dan kamu tak punya 'magik' untuk mengelak. Tak kiralah kamu itu siapa, bapak menteri, ketua polis, blogger, facebooker, tukang karut, rais yatim, rosmah mansor, papa gomo, parpu kari, MSK, manjung mari, atau siapa saja..hatta dafi , ayahnda, abang long, mahupun papasmurf sekalipun, jika saat mati itu datang, kamu tidak akan dapat lari, nanti saja saat itu di situ.
"Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62:8)
Mati tu syok ker? Ada malaon kata, masa hidup ni ler nak enjoy puas-puas, kalau nak makan rasuah, elok masa hidup, kalau nak 'menyedap' dengan bini orang..masa hiduplah saatnya, kalau nak telanjang dlm facebook pun..masa ni laa.., esok dah mati..apa pun tak boleh nak buat apa..pakat lena tidoq semua ! Hoi..betoi kaa mati tu Tuhan cabut nyawa nak bagi hangpa tidoq lena ? Mai pakat baca pulak kat bawah ni,

DAHSYATNYA RASA SAKIT SAAT SAKARATUL MAUT
Sabda Rasulullah SAW: “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)

Sabda Rasulullah SAW: “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)

Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW;

Ka’b al-Ahbar berpendapat: “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.

Imam Ghozali berpendapat: “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia,” kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku!”

Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.

Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kedzaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah.Wallahu a’lam bis shawab.

SAKARATUL MAUT ORANG-ORANG DZALIM

Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang dzalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.

Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.

Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.

"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." (QS Al-An’am 6:93)

"(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu." (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)

Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang dzalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir di tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik!“ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.

Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.

Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang dzalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!

SAKARATUL MAUT ORANG-ORANG YANG BERTAQWA.

Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)

Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”. Wallahu a’lam bish-shawab.

Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya. Allahumma Amin.

0 comments:

Post a Comment

Template by:
Free Blog Templates