Sunday, August 12, 2012

[ Kesah Iblis Bertemu RasululLah ]

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba - tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah:

"Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan memerlukanku. "

Rasulullah bersabda : "Tahukah kalian siapa yang memanggil?"

Kami menjawab : "Allah dan rasulNya yang lebih tahu."

Beliau melanjutkan, "Itu iblis, laknat Allah bersamanya."

Umar bin Khattab berkata: "Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah"

Nabi menahannya :" Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, fahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik."

Ibnu Abbas RA berkata: Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang tua yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi..

Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad.... Salam untukmu para hadirin..."

Rasulullah SAW lalu menjawab : "Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu? "

Iblis menjawab : "Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemahuanku, namun kerana terpaksa."

"Siapa yang memaksamu? "

"Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata:

"Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin."

"Oleh kerana itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh."

ORANG YANG DIBENCI IBLIS

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?"

Iblis segera menjawab: " Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci."

"Siapa selanjutnya? "

"Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT."

"Lalu siapa lagi?"

"Orang Alim dan wara'"

" Lalu siapa lagi?"

"Orang yang selalu bersuci."

"Siapa lagi?"

"Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain."

"Apa tanda kesabarannya? "

" Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang - orang yang sabar."

"Selanjutnya apa?"

"Orang kaya yang bersyukur."

"Apa tanda kesyukurannya ?"

"Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya ."

"Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?"

"Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam."

"Umar bin Khattab?"

"Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur. "

"Usman bin Affan?"

"Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya ."

"Ali bin Abi Thalib?"

" Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mahu melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

AMALAN YANG DAPAT MENYAKITI HATI IBLIS

"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak solat?"

"Aku merasa panas dingin dan gementar. "

"Kenapa?"

"Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 darjat."

"Jika seorang umatku berpuasa?"

"Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka ."

"Jika ia berhaji?"

"Aku seperti orang gila. "

"Jika ia membaca al-Quran?"

"Aku merasa meleleh laksana timah di atas api."

"Jika ia bersedekah?"

"Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."

"Mengapa jadi begitu? "

"Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya... Iaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya."

"Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?"

"Suara kuda perang di jalan Allah."

"Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"

"Taubat orang yang bertaubat."

"Apa yang dapat membakar hatimu?"

"Istighfar di waktu siang dan malam."

"Apa yang dapat mencoreng wajahmu?"

"Sedekah yang diam - diam. "

"Apa yang dapat menusuk matamu?"

"Solat fajar(subuh)."

"Apa yang dapat memukul kepalamu? "

"Solat berjamaah."

"Apa yang paling mengganggumu? "

"Majlis para ulama."

"Bagaimana cara makanmu?"

"Dengan tangan kiri dan jariku."

"Dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?"

"Di bawah kuku manusia."


MANUSIA YANG MENJADI TEMAN IBLIS

Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?"

"Pemakan riba."

"Siapa sahabatmu?"

"Penzina."

"Siapa teman tidurmu?"

"Pemabuk.."

"Siapa tetamumu? "

"Pencuri."

"Siapa utusanmu?"

"Tukang sihir."

"Apa yang membuatmu gembira?"

"Bersumpah dengan cerai."

"Siapa kekasihmu? "

"Orang yang meninggalkan solat jumaat"

"Siapa manusia yang paling membahagiakanmu? "

"Orang yang meninggalkan solatnya dengan sengaja."

Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu. "

Iblis segera menimpali :" Tidak , tidak.. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau boleh berbahagia dengan umatmu, sementara aku boleh masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak boleh melihatku.

Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang boleh membaca dan tidak boleh membaca, yang durjana dan yang soleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas."

"Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?"

"Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahawa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku boleh pastikan bahawa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."

IBLIS DIBANTU OLEH 70000 ANAK-ANAKNYA

Tahukah kamu Muhammad, bahawa aku mempunyai 70000 anak.. Dan setiap anak memiliki 70000 syaitan.

Sebahagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebahagian untuk menggangu anak - anak muda, sebahagian untuk menganggu orang - orang tua, sebahagian untuk menggangu wanita - wanita tua, sebahagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada solat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu solat berjamaah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia khabarkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.

Syaitan juga berkata, "Keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya.

Mereka, anak - anakku selalu meyusup dan berubah dari satu tempat ke tempat lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Tahukah kamu, Muhammad? Bahawa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.

Cara Iblis Menggoda

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah makhluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahawa aku benar-benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku.

Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan isterinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata - kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak - anak zina dan ia masuk neraka hanya kerana satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka lalai semasa solat. Setiap ia hendak berdiri untuk solat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan solat di luar waktu, maka solat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia solat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu',

Dia pun menoleh. Pada masa itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'solatmu tidak sah'.

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam solatnya akan dipukul.

Jika ia solat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Dia pun solat seperti ayam yang mematuk beras.

Jika dia berhasil mengalahkanku dan dia solat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga dia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahawa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keldai.

Jika dia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga dia menguap dalam solat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.

Dan diapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan solat. Aku katakan padanya, 'kamu tidak wajib solat, solat hanya wajib untuk orang yang berkemampuan dan sihat. Orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau solat.'

Dia pun mati dalam kekafiran. Jika dia mati sambil meninggalkan solat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?

10 PERMINTAAN IBLIS KEPADA ALLAH

"Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?"

"10 macam"

"Apa saja?"

Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.

Allah berfirman, "Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji syaitan kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64)

Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan isterinya tanpa berlindung dengan Allah, maka syaitan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaitan.

Aku minta agar boleh ikut bersama dengan orang yang menaiki kenderaan bukan untuk tujuan yang halal.

Aku minta agar Allah menjadikan bilik mandi sebagai rumahku.

Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.

Allah berfirman, "Orang - orang boros adalah saudara - saudara syaitan. " (QS Al-Isra : 27)

Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku boleh melihat manusia sementara mereka tidak boleh melihatku.

Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, "Silakan", aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebahagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

Iblis berkata : "Wahai muhammad, aku tak bolej menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya boleh membisikan dan menggoda."

Jika aku boleh menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun.

Sebagaimana dirimu, kamu tidak boleh memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.

Jika kau boleh memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini.

Kau hanya boleh menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Rasulullah SAW lalu membaca ayat : "Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT " (QS Hud :118 - 119)

Juga membaca, " Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata : " Wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong."

Wednesday, August 8, 2012

[ Mendidik Isteri Cara RasululLah ]

Suami sebagai pemimpin rumahtangga semestinya sentiasa kreatif dalam mendidik isteri. Allah SWT bekalkan kepada kaum lelaki kekuatan akal yang rasional, tidak terlalu emosional atau mudah didorong oleh perasaan. Lelaki tidak mudah tersinggung berbanding dengan wanita. Jika kekuatan akal ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, ditambah pula dengan kesabaran serta kekuatan jasmani untuk mencari nafkah keluarga, seorang suami akan menjadi pelindung dan pendidik yang berwibawa.

Firman Allah SWT:

“Lelaki adalah pemimpin (pembela dan pelindung) bagi wanita, kerana Tuhan telah melebihkan yang satu dari yang lainnya, dan kerana suami telah menafkahkan sebahagian daripada hartanya.”

Kebahagiaan rumahtangga dapai diraih apabila suami dapat menggunakan kekuatan akalnya serta kesabaran dalam menghadapi kerenah dan ragam isteri. Secara mudah, bolehlah dikatakan lelaki adalah makhluk akal manakala wanita adalah makhluk rasa. Perasaan wanita terlalu mudah terusik dengan suasana dan keadaan sekeliling. Oleh itu dalam menghadapi wanita, lelaki hendaklah banyak menggunakan daya fikir. Kalau umpamanya isteri sedang berduka, suami perlu merancang untuk mewujudkan perasaan gembira di dada isteri. Di sinilah perlunya strategi dalam mendidik isteri.

Kaum wanita memang dibekalkan dengan sembilan nafsu dan akal berbanding dengan lelaki hanya satu nafsu dan sembilan akal. Nafsu yang dimaksudkan bukanlah nafsu seks semata-mata tetapi nafsu yang menyebabkan seseorang itu mudah hilang sabar, mudah berprasangka, pemarah, pemboros dalam berbelanja, cepat tersinggung dan sebagainya. Pendek kata, hasil dorongan nafsu itulah lahirnya pelbagai perasaan di dada wanita. Sebab itu dikatakan juga bahawa sembilan persepuluh daripada diri wanita itu ialah perasaan dan satu persepuluh saja pertimbangan akal. Atas dasar inilah isteri mesti dipandu atau dibimbing oleh suami agar segala tindak tanduknya tidak melulu ikut perasaan semata-mata.

Sembilan nafsu pada diri wanita boleh menyebabkan kerosakan pada masyarakat dan keruntuhan rumahtangga jika tidak dipagari dengan ilmu syariat. Mahu tidak mahu suami terpaksa mempelajari sedikit sebanyak ilmu untuk menundukkan wanita atau psikologi wanita serta memenuhkan dada dengan ilmu syariat. Barulah nanti dapat menggunakan kebijaksanaan dalam mendidik isteri sekalipun adakalanya menghadapi ragam isteri yang mencabar kesabaran suami.

Kebijaksanaan mesti disertai pula dengan kesabaran. Kedua-duanya mesti ada pada seorang suami. Kesabaran tanpa kebijaksanaan menyebabkan suami menurut saja kemahuan isteri sehingga isteri lupa daratan. Manakala kebijaksanaan tanpa kesabaran akan menyebabkan suami tewas dengan nafsunya sendiri sehingga bertindak ganas dan boleh mencederakan isteri.
Maknanya, tanpa kesabaran seseorang itu hilang pertimbangan akal dan tidak dapat lagi melihat sesuatu persoalan dengan tenang. Jika kesabaran tidak ada pada diri, ia perlu diusahakan melalui latihan berpandukan ilmu tasauf. Contoh bagaimana kesabaran boleh menundukkan nafsu wanita dapat dilihat pada satu kisah seorang perempuan tua yang suka mengganggu Rasulullah SAW.

Tatkala Rasulullah SAW lalu di sebelah rumahnya, perempuan tua itu akan membaling sampah kepada Rasulullah SAW. Adakalanya dia menaburkan sampah dan serpihan kaca di sepanjang jalan yang akan dilalui oleh Rasulullah SAW. Bahkan pernah juga dia membaling najis semasa Baginda lalu di sebelah rumahnya. Namun sedikit pun tidak dipedulikan oleh baginda. Suatu hari Rasulullah SAW rasa pelik kerana perempuan tua itu tidak menghalangi lagi perjalanannya baik dengan serpihan kaca mahupun dengan sampah yang dibalingkan. Apabila pulang dari masjid, baginda bertanya kepada jiran perempuan tersebut. Rupa-rupanya perempuan itu sakit. Lalu Baginda naik ke rumahnya dengan tujuan untuk berziarah. Rasulullah SAW bertanyakan khabar dan tolong memasakkan air untuk perempuan tua itu. Alangkah terkejutnya perempuan tersebut melihat akhlak Baginda yang sanggup menziarahi dan membantunya tatkala dia sedang sakit. Akhirnya dengan sifat sabar, Rasulullah menghadapi kerenah perempuan tua itu, menyebabkan terbuka hatinya untuk mengucap dua kalimah syahadah.

Dalam peristiwa yang lain, pernah Rasulullah SAW melintasi sekumpulan kaum perempuan, lalu Baginda memberi salam. Namun tiada seorang pun yang menjawab salam baginda. Rasulullah SAW memberi salam sekali lagi. Mereka masih diam juga. Akhirnya setelah tiga kali Rasulullah beri salam, barulah mereka menjawab salam baginda. Apabila ditanya mengapa mereka tidak menyahut salam yang pertama dan kedua, mereka menjawab: “Kami sengaja mahu Rasulullah SAW mendoakan untuk kami.”

Begitu Rasulullah SAW mendidik kaum wanita. Walaupun sesekali kesabaran baginda rasanya tercabar, tetapi Baginda masih dapat menunjukkan akhlak yang paling baik. Kadangkala apabila berhadapan dengan kaum perempuan yang pendek akalnya, kaum lelaki mudah naik angin. Memang tidak dinafikan ada masanya perempuan mengambil masa untuk memahami sesuatu perkara. Tetapi kaum lelaki mestilah menyedari hakikat bahawa kaum perempuan memang sediakala lemah pemikirannya. Oleh itu, suami mestilah bersedia untuk mendidik isteri dengan penuh kasih sayang tanpa rasa jemu walaupun mengambil masa yang panjang.

Suatu ketika datang seorang perempuan berjumpa Rasulullah SAW dan bertanya tentang mandi hadas. Rasulullah SAW menjawab:

“Ambillah sepotong kain perca yang sudah dikasturikan lalu berwuduk dengannya.” Perempuan itu terpinga-pinga kerana tidak memahami keterangan Rasulullah. Lantas dia mengulangi lagi pertanyaannya: “Bagaimana saya hendak berwuduk dengan itu?” Sekali lagi Rasulullah mengulangi jawapan baginda. Tetapi perempuan yang bertanya masih belum memahaminya. Lalu Rasulullah SAW meminta kepada Siti Aishah r.a. supaya menerangkan kepada perempuan itu. Maka Siti Aishah pun berkata: “Ambil sepotong kapas yang bersih, lalu letakkan di tempat darah. Jika kapas itu tetap putih tanda haid sudah berhenti.”

Yang dimaksudkan dengan unsur kasih sayang dalam mendidik isteri bukanlah sekadar kata-kata asmara dana atau pujuk rayu. Tetapi ia lebih daripada itu. Sifat dan perwatakan suami itu sendiri hendaklah mempunyai ciri pengasih, sekalipun jika dia seorang pemimpin. Ada waktu-waktu yang tertentu apabila suami bersama isteri, suami hendaklah merendahkan sifat egonya, seperti mana yang dibuat oleh Rasulullah SAW tatkala bersama Siti Aishah.

Sewaktu Rasulullah SAW dinikahkan dengan Siti Aishah, umur baginda 55 tahun manakala Siti Aishah baru enam tahun dan mereka bersama tatkala Siti Aishah berusia sembilan tahun. Semasa melayan Siti Aishah, ada masanya Rasulullah berlagak seperti kawan sepermainan. Siti Aishah diajak berlumba lari. Kadang-kadang Siti Aishah menang dan adakalanya Rasulullah menang. Bermakna sewaktu bersama isteri, adakalanya Rasulullah melayan kehendak isterinya tanpa menjatuhkan martabatnya sebagai seorang suami yang wajib dihormati oleh isteri. Ini menunjukkan bahawa pada masa-masa tertentu suami mesti pandai memikat hati isteri asalkan tidak sampai terlalai hingga menurut saja segala kemahuan isteri.

Di sinilah perlunya ketegasan seorang suami. Tegas dalam syariat dan tegas dalam perjuangan. Tegas tidak pula bermakna kasar atau garang cuma jangan sampai kerana hendak melayan kehendak isteri, syariat dan perjuangan terpaksa diketepikan. Sebagai pemimpin dalam sesebuah rumahtangga, suami berhak untuk mendidik dan menyelesaikan segala kekusutan fikiran isterinya. Oleh kerana wanita seringkali bertindak mengikut perasaannya, maka adakalanya apabila fikiran terganggu, emosinya juga terikut sama. Tatkala itu kalau ada kesalahan suami walaupun kecil akan diungkit-ungkit lebih-lebih lagilah jika kesalahan itu dianggap besar, mulalah meluap-luap perasaan marahnya pada suami.

Memang satu sifat yang agar sukar untuk dikawal ialah tatkala isteri sedang marah. Kadang-kadang dia mengamuk macam ribut taufan lakunya (sebab itu kebanyakan nama ribut diambil dari nama perempuan umpamanya Taufan Lydia, Ariel, Angela dan lain-lain). Bagaimana sepatutnya tindakan suami untuk mententeramkan isteri yang sedang dilanda ribut taufan ini? Seeloknya didiamkan saja dahulu sampai kemarahannya reda kemudian baru diterangkan dengan sejelas-jelasnya setiap perkara yang perlu diterangkan terutama yang menimbulkan prasangka isteri. Mengapa perlu diamkan saja orang yang sedang mengamuk? Kerana tatkala sedang marah syaitan sengaja meluap-luapkan perasaan marahnya. Kalau dijawab, bererti kita sengaja mencari pasal kerana berlawan dengan syaitan. Maka lebih baik didiamkan sahaja sehingga perasaan marahnya kendur.

Ada kalanya demi keharmonian rumahtangga, ada perkara-perkara tertentu yang tidak sepatutnya diketahui oleh isteri. Kalau perlu disembunyikan dari pengetahuan isteri, sembunyikan sungguh-sungguh. Bukanlah untuk menggalakkan suami mengambil kesempatan melakukan perkara yang sumbang dan berbuat dosa di belakang isteri. Tetapi jika perkara yang disembunyikan itu tidak bertentangan dengan syariat, memang ada baiknya disembunyikan. Mungkin ia berhubung dengan suatu perkara yang isteri masih sukar untuk menerimanya. Hal ini pernah berlaku dalam rumahtangga Rasulullah SAW.

Suatu hari isteri-isteri datang menemui Baginda, dan Siti Aishah, yang mewakili mereka semua, bertanya: “Wahai Rasulullah, di antara isteri-isteri Rasulullah,yang manakah yang paling Rasulullah sayangi?” Rasulullah SAW tersenyum mendengar pertanyaan itu. Rasulullah tidak terus menjawabnya. Bahkan Baginda menyuruh kesemua isterinya pulang dahulu dan berjanji akan memberikan jawapannya kemudian. Bagaimana harus dijawab kalau anda ditanya begitu oleh isteri-isteri anda? Memang tidak dinafikan perasaan kasih sayang itu tidak boleh diberi sama adil. Ini diakui oleh Allah SWT. Tetapi suami mestilah pandai memainkan peranannya supaya jangan ada di kalangan isteri-isteri yang tersinggung perasaanya kerana mengetahui suami lebih sayang kepada isteri yang tertentu. Berbalik kepada kisah tadi, maka seperti biasa Rasulullah SAW mendatangi isteri-isterinya mengikut giliran masing-masing. Rasulullah sedikit pun tidak menyebut mengenai persoalan yang dikemukakan itu. Sebaliknya sebelum baginda meninggalkan isterinya, setiap seorang baginda hadiahkan sebentuk cincin dan baginda berpesan agar mereka tidak memberitahu pada isteri-isteri yang lain.

Pada hari yang telah ditetapkan Rasulullah SAW menyuruh isteri-isterinya berkumpul kerana baginda hendak memberi jawapan kepada persoalan yang dikemukakan. Maka berdebar-debarlah hati masing-masing untuk mengetahui siapakah di antara mereka yang paling disayangi oleh Rasulullah. Ada yang terasa pasti jawapannya Siti Aishah kerana beliaulah yang termuda di antara mereka. Tetapi dengan kebijaksanaan Rasulullah SAW, Baginda pun berkata, “Isteri yang paling disayangi ialah mereka yang diberi cincin kepadanya.” Maka tersenyumlah isteri-isteri Rasulullah kerana setiap seorang menyangka dia sahaja yang menerima cincin tersebut. Begitulah sepatutnya tindakan suami, pandai menyelesaikan kekusutan fikiran isteri.

Satu perkara lagi biasanya kaum perempuan suka berleter atau setengah orang kata macam mulut murai. Suami yang bijak akan berdiam dan tidak menjawab leteran isteri. Ini bukan bermakna suami mengalah, tetapi sebagai satu strategi. Ibarat orang sedang sakit gigi. Gigi yang sakit jangan terus dicabut kerana akan bertambah sakitnya. Hendaklah tunggu sehingga sakitnya berkurangan barulah dicabut. Maknanya isteri yang sedang berleter, jangan dinasihati. Hendaklah tunggu keadaannya menjadi kendur, barulah boleh dinasihati. Dan nasihat itu mestilah kena pada tempatnya. Maka barulah diterima dan dirasakan seperti kepala yang disirami embun pagi pada kala panas terik. Rasulullah SAW juga pernah berhadapan dengan kerenah perempuan yang suka berleter. Rasulullah tidak menjawab sepatah pun. Baginda memberi peluang kepada perempuan tersebut meluahkan ketidakpuasan hatinya. Apabila kesemuanya telah diluahkan, barulah baginda memberi penjelasan atau pun memaafkan saja dan melupakan perkara tersebut.

Tidak semua suami memiliki isteri yang banyak kerenah. Beruntunglah suami yang memiliki isteri yang sikapnya terlalu pengasih terhadap suami dan anak-anak. Perempuan begini rela mengorbankan seluruh jiwa dan raganya untuk kebahagiaan suami dan anak-anak. Dia akan bersikap sebagai penghibur, penyayang, pendorong dan pembantu kepada perjuangan suami sekiranya suaminya seorang pejuang atau pendakwah. Isteri begini bukan sahaja tidak membebankan suami dengan masalah-masalahnya, bahkan dia akan berusaha untuk menyelesaikan masalah suaminya. Sabda Rasulullah SAW:

“Barangsiapa memiliki isteri yang solehah, maka sesungguhnya ia telah memiliki separuh dari agamanya.”

Rasulullah SAW juga bersabda yang bermaksud:

“Dunia adalah hiasan dan hiasan yang terbaik ialah memiliki isteri yang solehah.”

Apabila wanita dapat dididik dengan betul, maka ia dapat memberi kebaikan yang besar kerana di tangan wanitalah penentu corak generasi akan datang. Kelembutan dan kehalusan belaian tangan wanita yang solehah boleh membahagiakan seisi alam.

Template by:
Free Blog Templates